KADISBUN HADIRI SOSIALISASI RISET PENGEMBANGAN PERKEBUNAN SAWIT

Hari Rabu (24/8) Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Indragiri Hilir Drs. Sirajuddin, MM menghadiri Sosialisasi Riset Pengembangan Industri Perkebunan Sawit dan Program Penelitian Pengembangan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) di Halaman Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Riau.

Dr. Ajeng Arum Sari sebagai Nara Sumber dari Badan Riset dan Inovasi Nasional menyampaikan materi Arah Riset Indonesia untuk Pengembangan Kelapa Sawit. Dikatakannya bahwa ruang lingkup riset kelapa sawit sangat luas, bisa dari sektor hulu, sektor kebun dan sektor hilirnya. Di sektor hulu ada riset untuk industri saprodi dan alsintan. Sementara di sektor hilir, terbuka peluang riset di teknologi pengolahan.

Bacaan Lainnya

Selain peluang, juga terdapat beberapa permasalahan dalam Riset Kelapa Sawit. “Meskipun peluang riset terbuka lebar, permasalahan dalam riset kelapa sawit juga cukup banyak, diantaranya belum sinerginya  kerjasama antar lembaga riset, belum matching-nya Riset & Development dengan kebutuhan industri dan masih banyak hasil-hasil riset yang tidak ditindaklanjuti” ujar Ajeng.

Acara ini juga dihadiri Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Provinsi Riau Ismed Saputra, S.E, MM, Direktur Utama dan Komite Penelitian dan Pengembangan BPDPKS, Komisi II DPRD Provinsi Riau dan Sekda Kabupaten/Kota se Provinsi Riau.

Kadis Perkebunan Indragiri Hilir Drs. Sirajuddin, MM sangat mendukung kegiatan ini. Kelapa Sawit merupakan salah satu komoditas perkebunan yang banyak dibudidayakan masyarakat. “Luas areal perkebunan sawit rakyat terbanyak kedua setelah komoditas kelapa, tentunya perannya cukup signifikan bagi masyarakat Inhil. Belum lagi kebun sawit dari Perkebunan Besar Swasta (PBS)” ujar Kadisbun.

Untuk tahun ini Kegiatan Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) yang didanai BPDPKS, sudah terealisasi di 2 Desa yaitu Desa Harapan Jaya dan Desa Sungai Junjangan. Beberapa waktu yang lalu Bupati beserta Ketua DPRD dan Forkopimda juga ikut dalam pelaksanaan kegiatan tanam perdana di Desa Harapan Jaya.

“Untuk saat ini, masalah yang dihadapi petani kelapa sawit adalah rendahnya harga jual Tanda Buah Segar (TBS). Kami berharap ada solusi untuk mengatasi problem harga sawit yang saat ini rendah” tutup Kadisbun.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *