KADISBUN HADIRI FGD PENGEMBANGAN SAGU

Hari Senin (16/8/2022) Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Indragiri Hilir Drs. Sirajuddin, MM menghadiri FGD Pengembangan Sagu. Acara ini diadakan Pusat Pengembangan Karir dan Kewirausahaan (P2K2) -Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LPPMP) Universitas Riau. Ada 3 Kabupaten penghasil sagu di Provinsi Riau yang diundang dalam acara ini yaitu Meranti, Indragiri Hilir dan Bengkalis.  Masing-masing Kabupaten mengutus Pimpinan OPD terkait yaitu DInas Pertanian, Dinas Perkebunan, Dinas Koperasi dan UMKM, Bappeda dan DInas Perdagangan dan Perindustrian.

Acara diawali  dengan  Laporan  Pelaksanaan  Kegiatan  oleh  Koordinator  P2K2  LPPMP Universitas Riau,  Dr. Alvi Furwanti, SE, MM, CMM, CIQnR. Selanjutnya acara dibuka langsung dan dipandu oleh Ketua LPPMP Universitas Riau, Prof. Dr. Zulkarnain, SE, MM.  Setelah pengantar, acara dilanjutkan dengan pemaparan masing-masing Kabupaten dan diskusi.

Bacaan Lainnya

Kadis Perkebunan Drs. Sirajuddin, MM menyampaikan dalam pemaparannya bahwa Kabupaten Indragiri Hilir merupakan salah satu daerah penghasil pati sagu utama di Provinsi Riau. Luas sagu di Kabupaten Indragiri Hilir menurut data Statistik Perkebunan tahun 2021 adalah 17.964 Hektar yang tersebar di 6 Kecamatan yaitu Pelangiran, Mandah, Gaung Anak Serka, Gaung, Pulau Burung dan Batang Tuaka.

“Tanaman sagu di Kabupaten Indragiri Hilir masih belum terlalu disentuh dengan teknik budidaya serta pengaturan tata air yang baik. Dalam satu hamparan tanaman sagu, produktifitas masih beragam dari rendah sampai tinggi.” ujar Sirajuddin.

“Dalam rangka meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman sagu dan penyediaan bahan tanaman sagu unggul di Kabupaten Indragiri Hilir, maka sejak tahun 2015 sampai tahun 2017 telah dilakukan penelitian terhadap jenis sagu tidak berduri atau disebut masyarakat lokal dengan nama sagu Bemban. Berdasarkan hasil penelitian selama tiga tahun tersebut, maka pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau mengusulkan jenis Sagu Bemban untuk dilepas sebagai varietas sagu unggul, dengan nama sagu BESTARI (Bersama Sejahterakan Rakyat Indragiri Hilir).”  tutup Sirajuddin.

Selain potensi kebun sagu, Inhil juga memiliki potensi pengolahan sagu. Hanya saja produk yang dihasilkan masih berupa barang setengah jadi/bahan baku industri. Produk ini dijual ke Meranti bahkan Cirebon untuk bahan baku industri.

Bagi masyarakat Indragiri Hilir, sagu juga merupakan bahan baku makanan sehari-hari. Sagu rendang, sempolet, laksa sagu, ular-ular merupakan beberapa contoh makanan olahan sagu yang cukup populer di Kabupaten Indragiri Hilir.

Turu hadir bersama Kadisbun mewakili Pemkab Inhil pada acara ini adalah Kadis dan Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Kabid EKonomi Bappeda, Kadis Pangan, Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Kab. Indragiri Hilir (DPTPHP) Inhil, dan Kadis Koperasi dan UMKM.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *